Ikuti Kami: |
 

Articles

Memahami Faktor Risiko Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kanker nomor satu di Singapura dengan lebih dari 3.500 kasus baru didiagnosis setiap tahun. Kanker payudara adalah kanker paling umum di kalangan wanita muda di bawah 40 tahun. Data dari Inggris menunjukkan bahwa sekitar 25 persen dari semua kanker payudara dapat dicegah.

Faktor Risiko (Faktor Risiko Tetap dan Dapat Dimodifikasi)

Untuk memahami bagaimana kita dapat mencegah kanker payudara, kita perlu mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang menyebabkan peningkatan risiko terkena penyakit ini.

Beberapa faktor risiko ini diperbaiki, seperti:
  • Menjadi perempuan - laki-laki juga bisa terkena kanker payudara tetapi jarang.
  • Usia - Kanker lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia.
  • Usia di mana seseorang mulai menstruasi.
  • Gen - Anda tidak dapat mengubah gen yang Anda warisi dari orang tua Anda.
Faktor risiko yang dapat Anda kendalikan dan ubah disebut faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Di sinilah setiap orang yang khawatir terkena kanker payudara dapat berupaya meminimalkan risiko pribadi mereka.

1. Perhatikan Berat Badan Anda
Wanita yang kelebihan berat badan dengan indeks masa tubuh (BMI) di atas 25 memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang mempertahankan berat badan yang sehat, terutama setelah menopause.

2. Mulai Keluarga Lebih Cepat
Wanita yang memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melahirkan. Memiliki anak di bawah usia 20 tahun dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 50%.

3. Menyusui Bayi Anda
Menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara. Efek ini lebih terasa pada wanita yang menyusui selama lebih dari satu tahun. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setidaknya enam bulan menyusui pada ibu baru.

4. Hindari atau Kurangi Asupan Alkohol
Wanita yang minum alkohol tiga kali seminggu memiliki risiko 15% lebih tinggi terkena kanker payudara. Mereka yang minum lebih dari 14 minuman beralkohol per minggu memiliki risiko 70% lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan dengan yang bukan peminum.

5. Wanita yang Telah Mencapai Menopause Harus Berhati-Hati Saat Menggunakan Terapi Penggantian Hormon Gabungan
Penggunaan jangka panjang (lebih cepat dari empat atau lima tahun) dari beberapa jenis terapi penggantian hormon dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Partisipasi dalam pemeriksaan payudara seperti mammogram sangat dianjurkan. Terapi hormon menopause tidak dianjurkan pada wanita dengan riwayat pribadi kanker payudara.

6. Pertahankan Kadar Vitamin D yang Cukup
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang lebih tua dengan kadar vitamin D rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Ikan berminyak (seperti salmon) dan minyak ikan cod adalah sumber makanan yang baik untuk vitamin D. Paparan sinar matahari (antara pukul 10 pagi hingga 3 sore) selama sekitar lima hingga 30 menit dua kali seminggu biasanya cukup untuk mempertahankan kadar vitamin D.

7. Pilih Diet yang Lebih Sehat yang Nabati dan Rendah Lemak Total
Pola diet yang tidak sehat dianggap paling tidak bertanggung jawab atas sekitar 30 sampai 40?ri semua jenis kanker. Tidak ada makanan atau diet yang dapat mencegah Anda terkena kanker payudara. Kanker payudara kurang umum di negara-negara di mana pola makan khasnya adalah nabati dan rendah lemak total (lemak tak jenuh ganda dan lemak jenuh).

Menghilangkan Mitos

Tidak ada bukti untuk mendukung klaim bahwa minum kopi, menggunakan pewarna rambut, antiperspiran atau bahkan bra berkawat menyebabkan kanker payudara. Meskipun mengonsumsi suplemen dapat meningkatkan status gizi beberapa orang, mengonsumsi vitamin A, E atau C tambahan tidak menurunkan risiko kanker payudara seseorang. Implan payudara untuk alasan kosmetik tidak menyebabkan kanker payudara.

Dr Lee Chern Siang, Spesialis Onkologi Medis, Raffles Cancer Centre
Raffles Medical Group


Publish : 28 Oktober 2022
BERANDA
  • Buklet Pasien
  • CARI DOKTER RUMAH SAKIT KLINIK TENTANG KONTAK
    WA ICON
    WA ICON