Ikuti Kami: |
 

Articles

Keringat Berlebih Pada Tangan Atau Ketiak

Greg, pria berpakaian rapih dan kelihatannya adalah seorang pekerja kantor, masuk ke ruangan saya ketika suster menyuruhnya masuk. Saya mengulurkan tangan dan memperkenalkan diri. Namun, dia ragu-ragu untuk berjabat tangan dan segera duduk.

Terdengar putus asa, dia berkata: “Dokter, saya punya masalah. Tangan saya tidak berhenti berkeringat.”

Rupanya ini yang menjadi alasan dia tidak ingin berjabat tangan dengan saya.

Keringat berlebihan pada telapak tangan, atau disebut hiperhidrosis palmar, adalah problem yang cukup umum dan bisa diobati. Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa kondisi ini terjadi pada 1 persen dari populasi.

Penyebab kondisi ini tidak diketahui pasti tetapi banyak yang menyimpulkan bahwa keringat berlebih pada telapak tangan ini disebabkan oleh aktivitas berlebih pada sistem saraf simpatik.

Kondisi ini bukanlah gangguan yang dapat menyebabkan masalah atau penyakit serius, tetapi lebih kepada masalah sosial. Kebanyakan pasien merasa malu atau tidak percaya diri saat berada di tengah perkumpulan dimana mereka harus berjabat tangan dengan yang lain dan memperkenalkan diri.

Dalam situasi stres atau cemas, masalah ini bisa bertambah buruk. Contohnya, siswa yang mengikuti ujian atau seseorang yang melakukan presentasi dapat mengalami keringat berlebih hingga bercucuran jatuh dari telapak tangan.

Kadang, masalahnya tidak hanya terjadi pada tangan. Pasien lain, Yulia, memiliki masalah bau ketiak. Seperti Greg, Yulia juga mengalami hiperhidrosis tetapi terjadi di ketiak. Setiap kali berada di lingkungan yang panas, ketiaknya akan berkeringat lebih dan mengeluarkan bau. Dia ingin mendapatkan solusi untuk situasinya yang memalukan ini.

Keringat adalah proses alamiah tubuh untuk menjaga suhu tubuh. Pada kenyataannya, tubuh manusia memiliki jutaan kelenjar yang menghasilkan keringat, dan area tertentu seperti telapak tangan dan ketiak memiliki jumlah kelenjar yang lebih banyak.

Keringat pada dasarnya tidak berbau. Namun ketika bakteri yang ada pada kulit melakukan metabolisme terhadap asam lemak dan protein yang terdapat pada keringat, hasilnya adalah bau yang tidak enak dan memalukan.

Memakai antiperspiran atau suntikan botulinum toxin (botox) dapat mengatasi masalah ini. Akan tetapi cara ini hanya mengatasi sementara, dan problem cenderung terjadi lagi.

Biasanya pasien akan memilih jalan operasi. Operasi direkomendasikan jika jenis terapi lain tidak berhasil. Sebelum operasi pasien akan diperiksa jika menderita gangguan lain yang juga dapat menyebabkan keringat berlebih seperti tirotoksikosis, kondisi dimana hormon tiroid berlebihan.

Untuk pasien yang telah diperiksa dan tidak ditemukan gangguan medis lain, simpatektomi adalah pilihan operasi yang dapat memberikan solusi jangka panjang untuk hiperhidrosis.

Dengan kemajuan teknologi medis terkini, simpatektomi toraks needloscopic dapat dilakukan dengan melakukan dua potongan kecil di bagian ketiak. Dengan bantuan endoskop kecil, dokter akan memotong saluran simpatik toraks yang adalah saluran urat yang mengontrol keringat. Ini akan mengurangi produksi kelenjar keringat di telapak tangan dan ketiak.

Pasien biasanya akan merasakan perubahan segera setelah operasi, beberapa pasien bahkan langsung merasakannya setelah pulih dari anestesi umum.

Sayatannya sangat kecil (masing-masing sekitar 0,5cm), tidap perlu dijahit dan akan sembuh dalam waktu seminggu. Dan karena letaknya ada di ketiak, bekas lukanya tidak akan menonjol.

Greg mendengarkan dengan seksama ketika saya menjelaskan prosedur dan risikonya. Dia kemudian meminta pengobatannya dilaksanakan sesegera mungkin.

Pengobatannya dilakukan di hari berikutnya dan dia pulih dengat cepat. Sekarang dia dapat berjabat tangan dengan percaya diri. Dan meskipun presentasi bisnis masih sering membuatnya cemas, telapak tangannya tetaplah kering.

Yulia telah mempelajari terlebih dahulu tentang simpatektomi dari internet sebelum datang berkonsultasi. Seperti Greg, dia juga melakukan operasi yang sama dan kini terbebas dari masalah bau badan. Kini dia bisa melakukan aktivitas di luar ruangan tanpa harus malu karena bau badan.


Dr. David Choy, Spesialis Bedah Saraf, Raffles Neuroscience Centre 
BERANDA
  • Buklet Pasien
  • CARI DOKTER RUMAH SAKIT KLINIK TENTANG KONTAK
    WA ICON
    WA ICON