Limfoma, salah satu jenis kanker darah, adalah jenis kanker yang sering ditemui. Walaupun pengobatan untuk jenis-jenis limfoma telah sangat berkembang dalam 10 tahun terakhir, pengobatan untuk pasien dengan limfoma sel-T perifer (PTCL) masih belum maksimal hasilnya. Limfoma jenis PTCL ini terjadi pada 25% kasus limfoma di Asia. Kurang dari sepertiga pasien PTCL dapat bertahan hingga 3 tahun sejak didiagnosa, bahkan dengan bantuan kemoterapi konvensional dan tranplantasi sel induk.

Perkembangan pengobatan PTCL agak lambat, sebagian dikarenakan kasus ini jarang ditemukan di dunia barat. Belakangan ini, dengan kerja para ahli dan ilmuwan, pengetahuan mengenai PTCL semakin meningkat, termasuk berbagai mekanisme bagaimana kanker ini berkembang. Di tengah kondisi kurangnya pemahaman tentang kanker ini dan meningkatnya jumlah kasus di Asia, tim dokter dari Singapura yang dikepalai Dr. Daryl Tan, menemukan metode terbaru untuk mengobati PTCL. Metode ini yaitu dengan penggunaan obat-obatan terbaru (Bortezomib dan Panobinostat) yang menyasar ‘mesin’ pada sel limfoma yang membuatnya berkembang.

Pada tahun 2009, penelitian medis untuk pengobatan terbaru ini dilakukan di 5 rumah sakit di Singapura, Malaysia dan Korea Selatan. 25 pasien yang telah gagal menjalani kemoterapi konvensional disertakan dalam penelitian ini. Setelah 5 tahun hasil penelitian kemudian dirangkum, dan ditemukan bahwa pengobatan ini dapat menyelamatkan 43% pasien yang sebelumnya tidak bisa tertolong. Angka ini hampir dua kali dari tingkat keberhasilan metode pengobatan yang disetujui Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat belum lama ini untuk pasien dengan PTCL yang gagal kemoterapi konvensional.

Penemuan ini dipaparkan oleh Dr. Daryl Tan di kongres tahunan American Society of Hematology di San Fransisco pada bulan Desember 2014 dan dipublikasikan di Lancet Journal bulan Juli 2015.