Biopsi Target Prostat Robotik
Gejala awal kemungkinan terjadinya kanker prostat adalah tingginya kadar antigen spesifik prostat (PSA) pada saat tes darah atau hasil tes rektum digital (DRE) yang tidak normal. Ketika ini terjadi, biasanya dilakukan biopsi prostat, dimana sampel jaringan kelenjar prostat diambil untuk memeriksa kemungkinan adanya kanker.Biopsi prostat dilakukan oleh Urolog. Prosedur ini biasanya adalah prosedur sehari, jadi Anda bisa pulang di hari yang sama setelah pulih dari efek anestesi.
MENGAPA BIOPSI TARGET PROSTAT ROBOTIK?
Biopsi Target Prostat Robotik adalah metode invasif paling minimal yang mengambil sampel jaringan prostat untuk deteksi kanker dengan akurasi tinggi.
Kelenjar prostat berukuran hanya sebesar kenari. Dengan teknologi robotik, dokter dapat mengambil sampel jaringan yang ditargetkan pada bagian manapun di dalam kelenjar prostat dengan presisi tinggi. Jika pada tes MRI ada indikasi bagian yang mencurigakan di prostat, dokter dapat menargetkan dan mengambil sampel pada bagian ini.
Pendekatan robotik dan bertarget memberikan informasi diagnosis yang lebih lengkap dan memberi kepastian yang lebih tinggi jika memang terdapat kanker pada prostat. Laporan yang komprehensif akan membantu menentukan apakah harus terus melakukan pemantauan kanker atau menjalani perawatan.
Lebih lanjut, metode biopsi ini memanfaatkan teknologi inovatif dimana hanya dua titik tusukan dibuat pada kulit berapapun jumlah sampel jaringan yang akan diambil. Risiko infeksi pun mendekati nol1.
SIAPA YANG HARUS MELAKUKAN BIOPSI TARGET PROSTAT ROBOTIK?
Jika mengalami kondisi berikut, Anda dapat mempertimbangkan prosedur Biopsi Target Prostat Robotik.
- Kadar PSA tinggi dan DRE tidak normal
- Hasil biopsi sebelumnya negatif namun kadar PSA terus tinggi
- Pasien kanker prostat yang sedang dalam pemantauan
- Ingin akurasi diagnosis kanker prostat yang lebih tinggi
1. Persiapan
Prosedur dilakukan dengan salah satu dari anestesi berikut:
- Anestesi umum (Anda akan tidur dan tidak merasakan sakit apapun),
- Anestesi tulang belakang (Anda tidak akan merasakan sakit pada area pinggang ke bawah), atau
- Anestesi lokal (hanya area biopsi yang akan dibius).
2. Ultrasonografi Langsung
Alat ultrasonografi dimasukan di rektum untuk mengambil foto USG prostat.
3. Fusi MRI-Ultrasonografi
Foto MRI yang telah disiapkan kemudian digabungkan dengan foto USG. Langkah ini membuat dokter dapat melihat lokasi area yang mencurigakan pada model 3 dimensi.
4. Rencana Biopsi 3D
Dokter kemudian menandakan di komputer area dimana sampel jaringan akan diambil.
5. Biopsi Target Robotik
Secara tepat dan otomatis, peralatan jarum robotik diarahkan pada area yang ditargetkan. Dokter kemudian memasukan jarum biopsi melalui peralatan jarum robotik ke kelenjar prostat untuk mengangkat sedikit sampel jaringan. Teknologi inovatif ini hanya membuat dua titik tusukan pada kulit berapapun jumlah contoh jaringan yang akan diambil.
1Grummet J, Pepdjonovic L, Huang S, et al. Transperineal vs. transrectal biopsy in MRI targeting. Transl Androl Urol. 2017 Jun; 6(3): 368–375.